Tiap akhir bulan Maret, wajib pajak tentu punya kewajiban untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak penghasilannya. Untuk pegawai, istilah PPh 21 dan form 1721-A serta form 1770 S atau SS menjadi istilah yang sering didengar. didengar tapi kadang bingung apa sih isinya form tersebut.
Menarik tahun ini mesti bolak balik liat artikel, cari pedoman, dan cari contoh perhitungan pajak penghasilan. Sederhana, awalnya karena saat mau imput laporan pajak di pajak online tiba-tiba ada tulisan lebih bayar, sehingga laporan online tidak dapat diproses karena mesti ke kantor pajak langsung. Maksudnya mungkin biar bisa langsung diterangin kenapa lebih bayar dan bagaimana caranya menagih kembali penghasilan yang dipotong oleh perusahaan. tapi berhubung ga mau ribet, da lah laporkan saja sesuai dengan pajak yang semestinya dibayar supaya hasilnya tidak lebih bayar alias nihil.
berawal dari iseng, ngecek gaji sebulan berapa, terus dikasih bonus berapa, dikurangi biaya potongan, jadilah penghasilan netto sebulan. kemudian dihitung penghasilan netto setahun dengan mengalikan penghasilan netto setahun dengan jumlah bulan bekerja, karena kebetulan kerjanya baru mulai dari bulan Mei. setelah clear penghasilan neto setahun ujug-ujug di form 1721-A yang dibuat perusahaan keluar penghasilan neto yang disetahunkan, yang nominalnya lebih besar dari penghasilan netto setahun. Karen yang netto setahun itu hasil perkalian dengan jumlah bulan bekerja (8 bulan), sementara penghasilan netto yang disetahunkan adalah hasil perkalian antara penghasilan netto sebulan dikalikan 12 bulan.
Jelas ga riil banget kalau dikalikan 12, karena yang diterima penghasilan hanya yang dikalikan 8 bulan. terus buka-buka artikel, liat contoh perhitungan, bener deh ketahuan kalau perusahaan salah input kalau dikalikan 12. tanya bagian akuntannya yang kebetulan outsource accountan, dan menurut pegawai lama di perusahaan itu, ibu itu pintar banget, da punya perusahaan pajak sendiri, jawabannya adalah............tetap harus dikali 12.
gendeng, masa penghasilan netto yang kita terima ga segitu, ternyata jadi nominal penentu pembayaran pajak.
terus dikirimlah link-link serta secuil aturan, dengan sedikit permintaan, tolong ubah isi form 1721-A tersebut, karena penghasilan yang diterima ga segitu. apa yang didapat......makian lagi dan anggapan bahwa seorang kutu kupret ini ga ngerti tentang pajak (penghasilan).
dongkol sih, jaman sekarang akses ke informasi apa aja bisa didapat. contoh perhitungan dan link tetap diignore ama konsultan pajak yang katanya pintar itu.
karena doi keukeuh, timbul rasa penasaran dan curiga... insting auditor keluar deh, huehehe.
Slip gaji ada? ga ada... bukti potong gaji tiap bulan ada? ga ada... pegawai lain juga susah kalau mau minta slip gaji... asyem..
liat-liat lagi, ini di form spt kok ga ada iuran bpjs atau asuransi kesehatan ya.. padahal kan sekarang tiap perusahaan wajib mengasuransikan pegawainya. Ah ini perusahaan abal-abal nih kyanya...makin curiga..
ada ga ya hubungannya antara mark up gaji, alias gaji yang disetahunkan itu, dengan laporan pajak perusahaan.....ceeess, sampe deh ke hipotesis fraud awal, dia mark up cost supaya keuntungan di laporan keuangan jadi tampak berkurang, yg akhirnya pajak perusahaan pun berkurang...deeeeeemmm, masa ada yang gini sih. ibaratnya dia pake gaji pegawainya untuk fraud pajak perusahaan, dengan cara menganggap pegawainya ga ngerti tentang pajak.
dengan sedikit emosi berusaha ingetin ke yang punya perusahaan, kalau form 1721-A ga diubah sesuai riilnya, maka ujungnya perusahaan bisa kena audit pajak, karena biaya gaji yang dilaporkan lebih besar dari yang seharusnya dan seterusnya seterusnya..
outosurce accountant tersebut pun mencak2, ga mungkin ngelakuin hal yang begitu...katanya...tapi kalo orang secara psikologis menganggap orang lain salah mengerti atau tidak tahu apa-apa tentang pajak maka dirinya akan meluruskan atau sekalian aja dibencadain, toh ngawur. tapi ini ga, doi ampe kesal lgsg bilang rubbish dan lain sebagainya.
berhubung dikasi link, artikel, secuil aturan, masih jg ga mempan.. ya udahlah datangin aja ar di kantor pajak perusahaan tersebut. niatnya ya buat meluruskan hal ini. akhirnya ketemu petugas pajak pribadi, blg oiya ini laporan 1721-a buatan outsource accountant itu salah, mestinya yg diliat gaji setahun, bukan gaji disetahunkan, karena baru mulai bekerja sekian bulan, dan logikanya ya yg diterima yang akan dipotong pajak, di luar ptkp.
dari petugas yang satu, meluncur ke ar perusahaan. dia blg iya ini salah. hubungi aja perusahaan biar diubah, jd bisa ditagihkan ulang nantinya ke negara karena ada lebih bayar. tapi berhubung keras hati, ya minta tolong gimana jelasin ini ke external acoountant itu.
terus diutarakan pulalah hipotesis fraud td di depan pak ar. sekedar mau membuktikan bahwa hipotesis tadi bisa aja terjadi. dan pak ar pun bilang, iyah bisa aja terjadi, tapi kan perlu diaudit dulu laporan keuangan perusahaannya. ciiing, pas banget tuh, biar sekalian aja diaudit, tuman banget...harapan terakhir sih karena ar punya target besar jd sekian puluh juta pemasukan negara pun begitu bernilai untuk disetorkan ke kas negara. lanjut minta copyan contoh perhitungan pajak penghasilan ke ar biar bisa dikirim lewat email.
email lagi external accountantnya, dan siapa nyana......dia keukeuh yg bner dia, sampe bilang ptkp itu jg nanti diproporsionalkan klo ikutin hitungan di contoh link tersebut. whaaaattttt ptkp itu sudah setahun bu, itu kan limit, masa ibu proporsionalkan, emang gajinya harian atau mingguan apah, di contoh2 yang dikirim jg ptkp ga disetahunkan keuleus... urut dada sambil bilang ada ya org begini. da tau salah masih keukeuh bener, da gitu komennya aneh-aneh. padahal kan kalau dari awal blg salah terus diperbaiki da beres masalahnya. ini makin lama makin oon external accountantnya.
hikmah cerita ini jadi ingat dosen pernah bilang gini, orang yang da berkecimpung lama di suatu bidang itu belum tentu expert, kalau ternyata yang dia jalani itu salah. jadi sekian puluh tahun ngutak atik pembukuan dan pajak, tapi tanpa filosofi dan logika berpikir yang jernih ya bakal ngawur kerjaannya.
tepok jidat aja lah, sambil berucap, Ampunilah ibu itu karena dia tidak tahu apa yang dia perbuat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar